Inilah 3 Hal yang Bikin Sukses Saat IPO

March 12, 2019

Initial Public Offering (IPO) merupakan proses penjualan pertama saham umum yang dimiliki perusahaan kepada pihak investor umum.

Vier Abdul Jamal yang merupakan CEO dari Vier Corporation menyebutkan ada beberapa trik yang harus dilakukan jika ingin sukses pada tahapan ini.

Perusahaan yang dimilikinya saat ini telah memiliki kekayaan investasi sebesar US$ 15 miliar. Dan salah satu yang menjadi rahasianya adalah trik-trik yang ia lakukan tersebut.

Seperti diketahui, tahun 2019 menjadi kondisi yang menggembirakan untuk pasar modal di Indonesia. Helat pesta demokrasi yang dilakukan tahun ini menjadi harapan baru bagi pelaku pasar modal di Indonesia.

3 Rahasia Sukses Saat IPO Ala Vier Abdul Jamal

Mau sukses saat mengikuti IPO? Simak rahasia penting dari CEO Vier Corporation berikut ini:

1. Memiliki Penasihat Pasar Modal

Menurut Vier, rahasia pertama yang harus dimiliki saat ingin sukses mengikuti IPO adalah memiliki seorang penasihat pasar modal yang berpengalaman.

Penasihat tersebut harus mampu mengetahui permasalahan terkait pre dan post IPO.

Keberadaan penasihat ini memang dianggap cukup penting sebagaimana yang dilakukan oleh negara-negara di dunia.

Di Malaysia, peran penasihat ini bahkan berkontribusi hingga 70% pada penjualan produk reksadana.

Termasuk juga di negara-negara lain seperti Cina dan Amerika, keberadaan penasihat pasar modal sangat berperan penting.

2. Memiliki Lead Underwriter dengan Reputasi yang Baik

Pihak penjamin utama emisi (lead underwriter) harus memiliki reputasi yang bagus.

Tugas utama seorang lead underwriter di antaranya adalah menjamin penjualan dari emisi efek, mewakili penjamin emisi efek dalam kaitannya dengan emiten dan pihak ketiga, mengumpulkan penjualan efek, dan lainnya.

3. Memiliki Pembeli Siaga (Stand Buyer)

Syarat ketiga jika ingin sukses saat IPO adalah memiliki stand buyer yang merupakan investor pembeli saham.

Dalam definisi yang tercantum dalam POJK No.32/2015, pembeli siaga dapat membeli keseluruhan saham atau sebagian yang tidak diambil oleh pihak HMETD.

Pembeli siaga juga akan ada secara riil apabila sisa saham ada yang tidak diambil oleh pemilik HMETD.

Menurut Vier, ini menjadi hal yang penting untuk dimiliki jika ingin sukses saat IPO.

Masih menurut Vier, di tahun 2019 ini juga menunjukkan kabar menggembirakan karena semakin banyaknya perusahaan-perusahan yang nantinya akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

BEI sendiri masih mempertahankan jumlah transaksi hariannya sebesar 5 hingga 7 triliun rupiah per harinya. Tren kenaikan terlihat jelas dari jumlah transaksi tersebut.

Lebih lanjut Vier menjelaskan bahwa BEI tetap harus berbenah agar bisa menjadi bursa yang bisa diperhitungkan untuk kawasan Asia Fasifik.

Meskipun demikian, Vier menilai bahwa hingga kini BEI pun masih memberikan jumlah return investment yang lebih tinggi dibandingkan dengan bursa lainnya.

Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu prospek dari pasar modal yang ada di Indonesia.

Vier juga berharap pihak BEI melakukan deregulasi persyaratan IPO dan praktik-praktiknya pada transaksi di bursa.

Hal tersebut dibutuhkan agar tidak terjadi transaksi semu serta IPO akal-akalan yang dapat menipu publik.

Pada tahun 2018 lalu, BEI menargetkan sebanyak 35 perusahaan IPO, tetapi faktanya terlampaui.

Lalu pada tahun 2019, BEI memiliki target sebanyak 25 hingga 30 perusahaan. Dan pada tahun 2020 dijangkakan dapat meningkat hingga 40 perusahaan.

Perusahaan yang digawangi oleh Vier sendiri meraih gelar The Best IPO Investor Group pada tahun 2018 yang dirilis oleh Majalah Property and Bank.

read more news

open newsroom